Rabu, 21 Desember 2016

Inovasi Kreatif Mahasiswa UNAIR Yang Kudu Kamu Tahu

Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut. Begitulah kata-kata yang diucapkan mendiang Steve Jobs. Steve Jobs menjadi terkenal berkat temuan-temuannya yang inovatif dan mengubah wajah teknologi pada saat itu. 

Inovasi berasal Bahasa Inggris, Innovation yang artinya perubahan atau sesuatu yang baru. To innovate berarti memperkenalkan sesuatu yang baru. Baru belum tentu baru sama sekali. Jika sebuah penemuan pertema kali digagas atau dipublikasikan itu namanya invensi. Inovasi adalah kelanjutan dari invensi. Sebuah upaya atau terobosan terus-menerus untuk menghasilkan produk atau temuan yang lebih baik dari sebelumnya. Inovasi juga terkait dengan kreativitas. 

Mahasiswa lekat dengan kata kreativitas dan juga inovasi. Mahasiswa berusaha mengkaji dan menemukan solusi atas masalah-masalah yang muncul di masyarakat. Apalagi begitu banyak ajang kompetisi yang menguji kreativitas dan inovasi mahasiswa. Begitupun dengan mahasiswa Unair. Sebenarnya banyak sekali inovasi yang berhasil di kembangkan mahasiswa Unair. Jika kamu search dengan kata kunci inovasi mahasiswa Unair, maka kamu akan menemukan beragam ulasan terkait hal ini. Ada inovasi di bidang teknologi, perikanan, pengolahan makanan, entrepreneurship, dan sebagainya.

Berikut saya buat daftar 3 inovasi kreatif mahasiswa Unair yang kudu kamu tahu. Tentu saja ini inovasi yang dikembangkan dalam rentang tahun 2016. Apa saja itu? Yuk kepoin mereka. 

1. Mera-Mera alias Dragon Fruit Sprinkle
Kamu tahu meises yang terbuat dari bahan Theobroma cacao alias Cokelat? Toping yang sangat lezat jika disajikan bersama roti tawar dan puding. Eh tahu enggak sih ada lho inovasi meises yang bahannya berasal dari buah naga? Inovasi ini diciptakan oleh 5 mahasiswa farmasi Universitas Airlangga. Siapa saja mereka? Mereka adalah Riyantita Tunjung Sari (2014), Alfu Rahmawati (2014), Arnia Nurlitasari (2014), Pingkan Nasuke (2014), dan Citra Dewi Arum Pitaloka (2013). 

Awalnya inovasi ini karena mereka ingin menciptakan varian baru dari meises. Bagaimana jika butir-butir meises terbuat dari buah naga? Bisa dibayangkan tidak sebelumnya? Buah naga yang kaya akan nutrisi tersebut diubah menjadi camilan favorit anak-anak dengan harga terjangkau. Jadilah Mera-Mera, a drogonfruit sprinkle

Untuk membuat meises Mera dan mendapatkan hasil olahan terbaik, pertama-tama buah naga dimasukkan ke dalam oven hingga suhu tertentu. Ini penting untuk mengurangi kadar air tanpa mengurangi kandungan vitamin yang ada. Tantangan yang kadang muncul yakni bentuk meises yang menggumpal karena saat proses pemanasan di oven yang tidak tepat. Namun beberapa kali uji coba hal tersebut mampu diatasi sehingga jadilah produk seperti gambar di atas. Untuk rasa, meises unik ini menghasilkan perpaduan rasa manis dan asam khas buah naga. Bagaimana? Kamu tertarik mencobanya?

2. Mari Cegah Bahaya Merkuri dengan Uji KUMAK

Lagi-lagi inilah inovasi mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. KUMAK, demikan nama inovasi tersebut. KUMAK singkatan dari "Kit Uji Merkuri dalam Air dan Kosmetik." KUMAK merupakan seperangkat penguji merkuri yang bertujuan agar masyarakat dapat dengan mudah menguji kadar merkuri dalam air dan kosmetik tanpa perlu ke laboratorium. Ya kita tahulah industri berkembang begitu pesat. Terkadang limbah hasil industri dibuang secara serampangan bahkan ke alirang sungai. Sungai menjadi tercemar. Kandungan polutan yang mencemari air sungai dan berbahaya salah satunya adalah merkuri. Dalam kosmetik pun sering ditemukan kandungan merkuri yang cukup tinggi. Penggunaan kosmetik tinggi merkuri tersebut bisa mengakibatkan iritasi kulit bahkan kanker kulit. Berdasarkan permasalahan tersebut muncullah inovasi KUMAK ini. Adalah Erwin Chandra Christiawan (2014),  Ayu Tarantika Indreswari (2013),  Hatif Indra Nur Septiyanti (2014),  Rendha Kusumaning Kristiwi (2014) dan Hawi Queen Nisa (2014) yang membuat inovasi KUMAK. 

Cara kerja KUMAK, teteskan larutan kumak pada air atau kosmetik yang diuji. Jika positif mengandung merkuri maka larutan akan berwarna kuning kemerahan, jika negatif akan berwarna kuning. Larutan yang ada pada KUMAK tersusun dari bahan senyawa KI dan HCl o,5 N untuk menghindari resiko bagi konsumen, karena bahan senyawa tersebut dianggap memiliki reaksi yang kecil dan aman untuk digunakan. 

3. LoosePocket atas masalah Mata Panda
Gegala mata panda timbul karena mata terlalu lelah dengan tuntutan aktivitas fisik seperti begadang dan sebagainya. Apalagi mahasiswa terbiasa dengan tugas-tugas dan laporan praktikum yang menuntutnya lembur hingga malam. Tak ayal mata panda sering menjadi momok bagi mahasiswa. Berawal dari masalah pribadi itulah Ulima Hapsari dan tim yang berasal dari Fakultas Farmasi membuat Loosepoket kompres mata panda ini. 

Loosepocket mengandung ice cool gel yang membuat mata menjadi nyaman dan adem. Kamu pernah kena efek mata panda karena keseringan lembur? Ada baiknya kamu coba Loosepocket Mata Panda ini.

Kamis, 15 Desember 2016

Seblak : Camilan Pedas Kesukaan Tukang Ngemeals

Guys, Tukang Ngemeals doyan banget makanan pedas. Tapi Tukang Ngemeals bingung nih mau bikin apa. Akhrnya tukang ngemeals berburu resep di cookpad dan nemuin resep lazisss ini. Namnya seblak. Makanan yang populer di daerah Jawa Barat. Kalau kamu tinggal di Bandung atau Bogor pasti tahu lah. Nah kali ini Tukang Ngemeals mau coba dlu ya.

Jumat, 09 Desember 2016

5 Keripik Favorit Tukang Ngemeals

Siapa yang doyang kripik? Cung. Wah tukang ngemeals nganti pertama. Tukang ngemeals suka sekali kripik. Kripik apa aja dah. Nah kali ini tukang ngemeals membuat list 5 keripik favorit, bukan hanya itu. Keripik ini juga kaya nutrisi. Apa saja itu?

1. Keripik tahu
Keripik tahu adalah salah satu alternatif keripik paling sehat. Hal ini karena keripik yang terbuat dari tahu tersebut tinggi akan protein dan rendah kalori. Selain itu keripik tahu juga cenderung hambar sehingga kamu dapat menyantapnya bersama saus cocolan apapun mulai dari saus tomat, saus bawang putih hingga saus sambal.

Senin, 05 Desember 2016

3 Camilan Sehat Yang Bisa Banget Kamu Coba Di Kos

Wah mentang-mentang anak kos makannya itu-itu aja. Udah enggak variatif, kadang gak sehat. Kamu sering makan gorengan. Ada baiknya ganti menu harianmu dengan camilan berikut. Buat sendiri lebih asyik. Gampang lho buatnya.

1.  Garlic Bread: Camilan yang gurih dan sehat

Minggu, 20 November 2016

Tahija Foundation dan Eliminate Dengue Project (EDP) Jogja (Part 3)

(Tukang Ngemeals at EDP Project Invitation). Dalam Annnual Report 2014, Tahija Foundation melaporkan bahwa pada tahun 2013 mereka berhasil menyiapkan landasan operasional untuk pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di Yogyakarta. Pada Januari 2014, pelepasan perdana nyamuk dilakukan di Desa Kronggahan dan Nogotirto, Kabupaten Sleman. Tantangan yang dihadapi tim EDP Jogja kala itu adalah bagaimana mensosialisaikan kegiatan ini kepada masyarakat. Tantangan yang lain adalah letusan Gunung Kelud pada Bulan Februai 2014, tetapi hal ini tidak menyebabkan gangguan signiikan pada proses kegiatan pelepasan nyamuk. Pada Desember 2014, tim EDP Jogja melakukan kegiatan serupa di dua wilayah yang ada di Kabupaten Bantul.

Jumat, 11 November 2016

Perjalanan Panjang Si Wolbachia dan Kisah Sang Profesor (Part 2)

A lot of science involves failure, but there are also the brilliant successes, successes that can lead to new inventions, new tools, new drugs — things that can change the world (Anonim)
(Tukang Ngemeals at EDP Project Invitation). Terkadang kisah sukses seseorang lahir dari sebuah gagasan sederhana. Sebuah inovasi yang menghadirkan solusi. Juga perjalanan panjang yang melelahkan. Demikian pula yang dialami Profesor Scott O'Neill ketika mengupayakan penemuannya di bidang ilmu biologi. Sebuah terobosan di bidang sains yang menghadirkan solusi mengatasi virus dengue. 

Sang profesor kala itu tertarik pada bakteri Wolbachia pipiens. Bakteri ini pertama kali ditemukan di dalam tubuh nyamuk Culex pipiens pada tahun 1920. Bakteri Wolbachia terdapat di hampir 60% hingga 70% serangga seperti ngengat, lalat buah, capung, kumbang, dan nyamuk, tetapi tidak pada nyamuk jenis aedes aegypti yang merupakan inang virus dengue. 

Senin, 07 November 2016

Atasi Dengue dengan EDP Project (Part 1)

(Tukang Ngemeals at EDP Project Invitation). Waktu begitu cepat berlalu. Tak terasa kini sudah mendekati Bulan Desember. Sudah hampir 4 tahun lamanya saya berada di Yogyakarta, Menikmati romantisme masa-masa menjadi anak kuliahan. Bergelut dengan tugas-tugas. Banyak hal juga telah saya lalui. Jogja diguyur hujan deras Desember ini. Lapis demi lapis kumulonimbus tak ubahnya seperti gumpalan-gumpalan kapas yang terbang di langit. Terkadang menimbulkan mendung yang gelap dan pekat. Terkadang pula menjatuhkan jarum-jarum tajam dari langit. Juga petir yang menggelegar. Ah, hujan Bulan Desember. 

Hujan Bulan Desember ini mengingatkan saya pada seorang kawan yang pernah dirujuk ke RS Sardjito karena menderita demam berdarah. Kala air menderas dari langit. Menimbulkan bunyi gemerisik. Juga kecipak-kecipuk langkah-langkah kaki karena jalanan tergenang air. Menjadikan sebagian orang memilih berdiam diri di rumah. Mendekam dalam selimut. Sedangkan kawan saya ini merasakan nyeri di hampir sebagian tubuhnya. Demam hebat yang tak berkesudahan. Mimisan. Muntah-muntah disertai timbulnya bintik merah di sepanjang kulit. Saya bergidik ngeri jika teringat akan hal itu.